Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli 18, 2010

Koran Gratis

   Angkutan umum menjadi representasi sederhana masyarakat kelas menengah ke bawah. Mengapa saya bisa berkata demikian? Itu karena hampir setiap hari saya pulang pergi kuliah dengan angkutan umum. Pengap dan seadanya adalah dua kata yang cukup mewakili kondisi kendaraan ini. Seusai kuliah, kali ini saya harus naik angkutan umum untuk pulang. Diantar teman sampai depan masjid Universitas Pancasila, saya menunggu bis kecil berwarna ungu yang akan mengantarkan saya ke Lebak Bulus. Setelah agak lama menunggu, bis yang telah penuh sesak itu pun datang dan mengangkut serta saya ke dalamnya.    Tiba di terminal Lebak Bulus, bis ungu itu langsung dikerubungi oleh mobil-mobil angkutan umum jurusan Ciputat yang saya naiki salah satunya. Tak terasa saya sudah sampai didepan kampus UMJ. Berarti sebentar lagi akan tiba di pasar Ciputat, tempat angkutan-angkutan umum jurusan Pamulang nongkrong. Tak lama kemudian, mobil yang saya naiki masuk pasar Ciputat yang khas dengan kemacetan. Sampai di tikung